Pengertian V-Model
MODEL SOFTWARE DEVELOVMENT
LIFE CYCLE (SDLC) V-MODEL
V-Model adalah model SDLC dimana pelaksanaan proses yang terjadi secara berurutan dalam bentuk-V. Dikenal juga sebagai model Verifikasi dan Validasi.
V-Model merupakan pengembangan perangkat lunak yang didasarkan pada hubungan antara setiap fase pengembangan siklus hidup yang tercantum dalam model Watterfall yang merupakan pengembangan perangkat lunak dan fase yang terkait pengujian. V-Model didasarkan pada asosiasi dari fase pengujian untuk setiap tahap pengembangan yang sesuai. Ini berarti bahwa untuk setiap fase tunggal dalam siklus pengembangan, ada tahap pengujian terkait langsung. disebut sebagai perluasan karena tahap-tahapnya mirip dengan yang terdapat dalam model waterfall. Jika dalam model waterfall proses dijalankan secara linear, maka dalam model V proses dilakukan bercabang.
Tahapan dalam V Model
Tahapan
pada V Model dibagi menjadi 2 garis besar yaitu tahap Verifikasi dan Validasi
atau testing.
Tahap Verfiikasi mengacu kepada usaha penyesuaian spesifikasi software dengan
kebutuhan klien/konsumen, tahapan ini meliputi serangkaian kegiatan sebagai
berikut:
- Business Case : Merupakan tahapan awal yang menggambarkan kebutuhan/harapan konsumen terhadap sistem yang akan dikembangkan, termasuk manfaat sistem terhadap konsumen dan perkiraan biaya yang harus disediakan.
- Requirement : pada fase ini klien mendapatkan gambaran atau diminta memberikan gambaran kebutuhan yang diharapkan dapat dipenuhi oleh software, baik kebutuhan fungsional maupun non fungsional.
- Analisis Informasi : Setelah diperoleh spesifikasi sistem dari fase requirement, selanjutnya aktivitas difokuskan bagaimana cara kerja software untuk memenuhi kebutuhan tersebut, termasuk metode, hardware dan software apa saja yang diperlukan untuk mencapai kebutuhan yang sudah didefinisikan.
- Perancangan Sistem : pada tahapan ini akan dibuat rancangan software secara lebih terinci sesuai spesifikasi yang sudah disepakati.
- Unit Design : merancang setiap elemen/unit software termasuk rancangan modul/program, antarmuka, database dan lain-lain.
6. Coding Phase : Bahasa pemrograman yang paling cocok ditentukan berdasarkan sistem dan persyaratan arsitektur. pengkodean dilakukan berdasarkan pedoman coding dan standar. Kode berjalan melalui berbagai ulasan kode dan dioptimalkan untuk kinerja terbaik sebelum final membangun diperiksa ke dalam repositori
- Development : merealisasikan hasil rancangan menjadi satu aplikasi/program tertentu.
Tahapan Validasi merupakan serangkaian tahapan yang mengacu kepada kesesuaian software dengan spesifikasi yang sudah ditetapkan. Tahapan ini dicapai melalui serangkaian pengujian/testing sebagai berikut:
- Unit test : menguji setiap komponen/unit program apakah sesuai dengan rancangan unit yang sudah ditetapkan. Secara teoritis seharusnya pengujian dilakukan oleh orang tertentu yang bertugas sebagai software tester, tetapi dalam kenyataannya seringkali unit testing dilakukan oleh programmer sendiri.
- Interface test : setelah semua komponen diuji secara terpisah, tahapan selanjutnya dilakukan interface test untuk melihat sejauh mana setiap komponen dapat berinteraksi satu sama lain sesuai dengan fungsi yang diharapkan.
- System test : setelah semua interface berjalan dengan baik, selanutnya dilakukan system test untuk melihat sejauh mana sistem/software dapat memenuhi kebutuhan secara keseluruhan. System testing bersifat menyeluruh dan tidak dapat dilakukan berdasarkan fungsionalitas sistem yang diuji secara terpisah. Aktivitas pada system testing termasuk melakukan pengujian hal-hal berikut:
- Performance – apakah kinerja sistem sesuai dengan target yang sudah didefinisikan sebelumnya.
- Volume – apakah software/sistem dapat menampung volume informasi yang cukup besar.
- Stress – apakah software/sistem dapat menampung sejumlah informasi pada waktu-waktu tertentu.
- Documentation – apakah semua dokumentasi penting sudah disiapkan.
- Robustness – apakah software/sistem cenderung stabil pada berbagai kondisi diluar dugaan/ekstrim.
- Acceptance test : merupakan aktivitas untuk menguji sejauh mana sistem/software dapat membantu memecahkan business case, dalam artian apakah sistem/software tersebut sudah sesuai dengan harapan konsumen/klien dan sejauh mana manfaat sistem/software ini bagi klien. Test ini sering kali disebut sebagai User Acceptance Test (UAT).
- Release testing : test ini dilakukan
untuk menguji sejauh mana sistem/software dapat mendukung aktivitas
organisasi dan berjalan dengan harmonis sesuai dengan kegiatan rutin
organisasi. Beberapa pertanyaan coba dijawab pada fase ini misalnya apakah
software tersebut mempengaruhi sistem lain? Apakah software tersebut
kompatibel dengan sistem lain? Bagaimana kinerja sistem sebenarnya di
dalam organisasi?
BENTUK GAMBARAN DARI V-MODEL
Kelebihan V model:
- V model sangat fleksibel. V model ini bisa digunakan untuk project tailoring serta penambahan pengurangan method dan tool secara dinamik.
- V model dikembangkan dan di maintain oleh publik. User dari V model berpartisipasi dalam change board yang memproses semua change request terhadap V model.
· model yang sangat-disiplin dan Tahapan selesai satu per satu.
· Bekerja dengan baik untuk proyek-proyek yang lebih kecil dimana persyaratan dipahami dengan baik.
· Sederhana dan mudah dimengerti dan digunakan.
- Mudah dikelola karena setiap fase memiliki spesifik kiriman dan proses review.
Kekuranagn V model
- V model hanya bisa digunakan sekali dalam suatu proyek hal tersebut disebabkan kerena V model merupakan model yang project oriented.
- V model bersifat terlalu fleksibel sehingga mengakibatkan beberapa aktivitas-aktivitas yang digambarkan dalam V model menjadi terlalu abstrak. Hal tersebut mengakibatkan tidak bisa diketahui dengan jelas apa yang termasuk dalam activity tersebut dan apa yang tidak.
- Setelah aplikasi dalam tahap pengujian, sulit untuk kembali dan mengubah fungsionalitas.
- Berisiko tinggi dan ketidakpastian.
- Tidak cocok untuk proyek-proyek yang kompleks dan berorientasi objek.
- Tidak cocok untuk proyek-proyek dimana persyaratan beresiko tinggi
- Tidak cocok untuk proyek-proyek yang lama dan berkelanjutan.
Dimana saja V Model Diterapkan?
- Dalam proyek teknologi informasi di Jerman
- V Model dibandingkan dengan CMM
- V Model didesain untuk mengembangkan sistem yang didalamnya terdapat dua komponen
- Pengembangan V Model dalam bidang industri dapat dilakukan dengan mudah
REFERENSI
http://hudrindo77.blogspot.com/2014/12/pengertian-v-model.html
http://www.sistem-informasi.xyz/2017/04/pengertian-v-model-sdlc.html
Komentar
Posting Komentar